Hari masih ada,
cuma tak tahu sampai bila.
Berdenyut denyut kepala
memikirnya.
Entah yang bagaimana lagi,
harus dikerjkakan agar
masalah tak mengejar lagi.
Timbunan deduri menusuk,
dari setiap sudut menyerang
sakit yang tak kepalang.
Berdarah jiwa kering air mata.
monolog dan dialog dah tak
kedengaran.
Yang ada hanya sepi.
Sepi susana
Sepi jiwa.
Kaki melangkah laju.
Derap langkah tak menjadi utuh.
Lalu..
kabur mata, gelap jiwa.
Ahh..entah dimana.